garudasaktinews.com – Sukabumi, Menyikapi demo-demo yang batal dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi, Ketua Lembaga Garuda Sakti (LGS) DPD Sukabumi Pupung Puryanto mengungkap rasa kekecewaannya.
Menurut Pupung, batalnya aksi-aksi tersebut merupakan bentuk ketidakseriusan dan kurangnya konsistensi dari pihak-pihak yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi rakyat.
Pupung menilai bahwa rencana demo yang sudah disusun dengan matang dan melibatkan berbagai elemen itu tidak seharusnya dibatalkan begitu saja tanpa alasan yang jelas.
“Batalnya demo ini menunjukkan lemahnya komitmen para LSM dan Ormas dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dan mengawal proses demokrasi yang jujur dan transparan,” Ungkap Pupung saat ditemui di kediamannya Minggu/25/05/2024.
Menurut Pupung, pembatalan ini juga dapat diartikan sebagai sebuah kekalahan moral bagi gerakan masyarakat sipil yang seharusnya berfungsi sebagai kontrol sosial terhadap kebijakan-kebijakan yang keluar dari regulasi
“Saya sendiri sebagai ketua Lembaga Garuda Sakti sangat kecewa melihat sikap teman-teman yang membatalkan aksinya tersebut. Karena menurut saya aksi ini penting untuk menunjukkan kepada pemerintah dan publik bahwa ada masalah serius yang perlu segera diselesaikan,” tambahnya.
Pupung berharap agar ke depannya, LSM dan Ormas lebih solid dan konsisten dalam menjalankan aksi-aksi mereka. Ia juga menyerukan agar semua pihak lebih berani dalam menghadapi tekanan dan tidak mudah
menyerah demi kepentingan masyarakat luas.
“Jika terus begini, kapan keadilan bisa tegak? Publik butuh aksi nyata, bukan hanya rencana di atas kertas,” tegas Pupung
Selain itu, Pupung Puryanto juga mewanti-wanti agar aksi-aksi yang telah direncanakan dan di sebar ke publik jangan sampai hanya dijadikan alat tawar bagi pihak yang akan didemo.
“Kalau tujuannya seperti itu, silahkan dilakukan di bawah meja saja, jangan berkoar-koar dan diumbar di publik tentang renacana-rencana demo yang memang tidak diniatkan untuk dilaksanakan.
Masyarakat bisa menilai kok,” sindir Pupung
“Saya sedikit mengkhawatirkan bahwa jika pola-pola seperti ini terus berlanjut, masyarakat akan men-cap bahwa semua LSM ataupun Ormas di Kabupaten Sukabumi ini memiliki perangai yang sama.” Tandasnya
