
“Lagi Kasus perundungan ,seorang wali murid di TK Binus Serpong berinisial PF membuat laporan terkait dugaan kekerasan yang dialami anaknya berinisial JW dengan no LP TBL/B/429/II/2024/SPKT/Polres Tangerang Selatan”

Garudasaktinews.com-Tangsel -“Kejadian kepada cucu saya di Binus Serpong yang jalan Lengkong Karya, dimana cucu saya sering mengeluh dan takut ke sekolah,” ucap kakek korban Rena Mulyana di Polres Tangerang selatan, Serpong, Rabu (21/2/24).
Rena mengklaim jika cucunya sering diintimidasi melalui kekerasan fisik (pukuan-red)l oleh terlapor yaitu EA.
“Ternyata sering dipukuli, pertama ditempeleng, disikut tulang iganya, diinjak kelingking kaki, kalo jalan suka diadu,” ucap Rena
Mendengar itu , Rena tak terima dan mencoba melakukan mediasi kepada pihak sekolahan.
Namun, hasil yang diterima tak memuaskan, sebab cucunya yang menjadi korban justru diminta pindah ke kelas perempuan.
“Kita coba mediasi kepada guru, cuman dari manajemen justru terbalik, malah cucu saya yang mau dipindahin, cucu saya malah dipindahin ke tempat perempuan,” kata Rena.
Pada kesempatan ini, Rena kembali membongkar kejadian dimana cucunya dipukuli benda keras hingga berteriak kesakitan.
Namun, saat dilaporkan ke pihak sekolahan, tak ada tindakan yang terealisasikan hingga saat ini.
“Terakhir 10 Januari dipukul sama benda keras, sampai berteriak, ada foto kejadian itu, kita kaget, saya lari, mendengar suara cucu saya nangis,” kata Rena.
“(Pihak sekolah bilang) kita akan tindak lanjuti, hanya sekedar ucapan, tidak ada realisasi, sekarang tanggal 21 February, tidak ada tindak lanjut,” geramnya a.
Kini, Rena menyebut jika cucunya tak mau lagi berangkat sekolah, seolah mengisyaratkan ketakutan usai mengalami kekerasan.
Ia berharap polisi dapat mengusut tuntas laporan yang telah dibuatnya telah teregister sebagai mana Tanda Bukti Lapor TBL/B/429/II/2024/SPKT/Polres Tangerang Selatan. (JK/wis)