
GARUDASAKTINEWS.COM | KAB. SUKABUMI – Kemarau yang cukup lama ini mengakibatkan air sungai Cikaso di Kecamatan Pabuaran menjadi kecil, Bebatuan yang tersebar di sungai sudah terlihat jelas kelihatannya.
Hal ini dimanfaakan Warga Pindangjajar Desa Cibadak Kecamatan Pabuaran untuk mendapatkan ikan dengan mudah yaitu dengan cara ditangkap guna tangan atau di capa (Bahasa Sunda). Sabtu, (12/09/2023)
Awalnya, Posisi air yang mengalir terlebih dahulu di pindahkan arusnya dengan cara di tutup menggunakan bebatuan sehingga Air menjadi kecil dan tidak bertambah.
Setelah itu secara beramai-ramai proses penangkapan ikan dilakukan sambil tertawa ria dan bercanda, Ikan yang mereka dapatkan bermacam-macam jenis seperti Mujair, Udang Dan Ikan Lele dan lainnya.
Aris alias Mahmud, salah satu yang ikut menangkap ikan tersebut merasa senang dan bahagia, pasalnya usaha yang dia lakukan bersama yang lainnya menghasilkan hasil yang cukup banyak.
“Alhamdulillah, tangkapan hari ini lumayan banyak jadi bisa kita nikmati bersama, kita mau ngeliweut dipinggir sungai dan ikan kita bakar” Ujarnya
Lanjut Aris, warga sekitar memang sudah biasa melakukan kegiatan tersebut ketika musim kemarau, karena mudah untuk mendapatkan ikan jadi bisa sekalian hiburan bersama keluarga dan Warga sekitar.

“Daripada hiburan ke tempat yang jauh kan malah mengeluarkan uang, kalau ini sel ain bahagia bisa bersama keluarga juga kebersamaan dengan warga jadi terus terjalin” Katanya
Warga disana kata aris ciri khas menangkap ikannya memang hanya sebatas menggunakan peralatan yang sederhana bukan yang dilanggar, yang bisa menghancurkan benih ikan yang ada disungai, Kita hanya nangkap secara Tradisional biar ikan hasil tangkapannya sehat dan terasa nikmat saat di santapnya.
Hiburan Seru Warga Kp. Pindang Jajar Pabuaran sedang ngaliwet di pinggir sungai Cikaso. Selasa, (12/09/2023)
“Nikmat banget makan nasi liwet pinggir sungai dengan ikan sendiri, tos babaseuhan terus ngariung sangu liwet tambah tambah beleum lauk dicobek, euh nikmati pisan pokona mah” Pungkas Aris dengan bahasa khasnya penuh bahagia.
(Dodi Mubarok)