garudasaktinews.com – Sukabumi,
Dalam upaya meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat, Dinas perikanan Kabupaten Sukabumi terus gulirkan berbagai program salah satunya kampung unggulan dan strategi pengembangannya.
Dalam satu tahun ini, Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan kepala Dinas Nunung Nurhayati terus mengupayakan capaian produksi perikanan terutama dalam produksi perikanan tangkap, pada tahun 2023 bulan mei mencapai 2.214 ton (42,7%) dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan mei tahun 2022 hanya mencapai 2.190 ton (41,2%) terjadi peningkatan sebesar 1,09% dari tahun sebelumnya.
Angka ini masih bisa bertambah dikarenakan program kegiatan masih belum selesai sepenuhnya seperti KALAJU yang berkolaborasi dengan FAO, IT PLN dan UT Malaysia tentunya hal itu bukan persoalan mudah, namun dengan memanfaatkan berbagai potensi perikanan di Kabupaten Sukabumi serta dengan penerapan kebijakan yang diberlakukan yakni melakukan pendataan sebaran ikan lokal di berbagai sungai yang ada di kabupaten Sukabumi, seperti Cimandiri, Cibuni, Cikarang, Cikaso, Ciletuh dan Bareno, dinas perikanan mampu mewujudkan hal tersebut.
“Dalam upaya menunjang itu, kami telah melakukan penanaman magrove di pantai Ciroyom Cikaso kecamatan Cibitung, di muara Cibuni pantai kecamatan Tegalbuleud, muara Cipamarangan Surade, di muara Palangpang Ciemas, dan di pantai Pangumbahan Ciracap,” ujar Nunung.
Adapun program lain, kata Nunung yakni pengembangan petambak garam yang berada di Tegalbuleud dan Buniasih, serta peningkatkan cluster ikan unggulan seperti Lobster di Minajaya, karangpapak, Cisolok dan Ujung genteng, ikan Tongkol, tuna dan Cakalang serta Marlin di wilayah Palabuhanratu, Layur di Ujung Genteng, teri di Ciwaru dan Sangrawayang, ikan Sidat di Simpenan, Cisolok, Tegalbuleud, Cibitung dan Ciracap.
“Untuk mencapai itu, kami melakukan strategi kebijakan dengan fasilitasi kelembagaan, kemitraan dan perlindungan pelaku usaha perikanan melalui BPJS, pengembangan kawasan perikanan, pembangunan sarana dan prasarana perikanan, peningkatan kapasitas SDM perikanan melalui pendidikan dan pelatihan, pengaturan armada, alat tangkap ramah lingkungan dan sarana pendukungnya serta rehabilitasi pesisir pantai,” jelasnya.
“Untuk capaian kinerja produksi perikanan bidang tangkap, bidang budidaya dan bidang pengolahan hasil perikanan Alhamdulillah diawal tahun 2023 bersama sama produksi perikanan semakin naik,” sambungnya.
Lanjut Nunung dalam program bidang perikanan tangkap, pihaknya telah melakukan pengelolaan penangkapan Ikan di wilayah sungai, danau, waduk, rawa, dan genangan air lainnya yang dapat diusahakan dalam satu daerah kabupaten dan kota, meningkatkan pemberdayaan nelayan kecil, pengelolaan dan penyelenggaraan tempat Pelelangan Ikan, Pendaftaran kapal Perikanan berukuran sampai dengan 10 GT yang beroperasi.
“Kami juga melakukan pendampingan asuransi nelayan melalui BPJS ketenaga kerjaan, tahun 2022 sebanyak 2.164 orang, ditahun 2023 sampai dengan bulan Mei sudah mencapai 318 orang,” jelasnya.
“Kami juga melakukan fasilitasi sarana dan prasarana penangkapan ikan nelayan perairan laut dan darat, dengan bantuan digitalisasi alat penangkapan ikan GPS dan Fish Finder,” ucapnya.
Nunung menegaskan, diskan juga memberikan pelayanan rekomendasi BBM satu jam selesai, dengan surat rekomendasi yang berfungsi sebagai izin, agar jika nelayan telah memiliki rekomendasi BBM tersebut akan memiliki hak untuk mendapatkan bersubsidi sehingga rekomendasi itu mutlak diperlukan bagi nelayan.
“Tujuan pelayanan rekomendasi 1 jam jadi bertujuan agar penyaluran BBM tepat sasaran. Kami telah mengeluarkan surat rekomendasi BBM selama tahun 2022 sebanyak 14.067 surat,” terangnya.
Masih kata Nunung, bahkan dalam program pengelolaan dan penyelenggaraan tempat pelelangan ikan mulai di Cisolok, Palabuhanratu, Cibangban, Minajaya, Ujung Genteng dan Ciwaru mampu meningkatkan capaian PAD bagi pemerintah daerah, dimana tahun 2022 lalu tercapai sebesar 172,7 juta dari target sebesar 150 juta atau 117,17%.
“Alhamdulillah sejauh ini dari deratan program yang telah dan tengah di jalankan, terjadi porsentase peningkatan produksi perikanan tangkap kurang lebih 2 persen per tahun,” bebernya.