“Pak minta tolong gimana itu masalah pembakaran sampah dipinggir jalan kok gak bisa berhenti kita jadi gak bisa jalan lewat situ bahaya kalo mobil lewat karena jaraknya dekat dekat jalan ,makin banyak aja udah berapa kali dilapokan tapi gada tindakan, di Jalan Sejahtera Periuk damai Rt01/08 kelurahan Periuk Kecamatan Periuk Kota Tangerang”
garudasaktinews.com, Itulah keluhan yang disampaikan warga Perumahan Periuk Damai kepada Anton wartawan senior Sidik POS yang diteruskan kepada kepada beberapa awak media termasuk garudasaktinews.com pada selasa (10/8/2024 seraya mengirimkan 2 foto ,termasuk foto pembakaran sampah pakaian bekas dan satu unit mobil gerobak sampah bertulis DLH Kota Tangerang.
Kenyataan yang memprihatinkan melihat tumpukan sampah bekas pakaian yang tak terpakai berada dalam tong besar yang menyala besar , nampaknya sudah sejak lama menjadi pemandangan tidak sedap bagi yang melewati jalan tersebut.
Diperoleh informasi dibalik pembakaran sampah pakaianan bekas, ada kegiatan yang berjalan pakaian bekas yang ditimbun dibungkus dalam karung karung besar bernilai sangat ekonomis , karung karung besar berisi pakaian bekas akan disortir terlebih dahulu sesuai kualiatasnya baik itu dari segi merk ,ukurakan , dan keutuhannya mulai dari jaket, celana baju ,kaos dan sebagainya untuk mengetahui taksiran harganya.
Setelah itu baik para pengepul dadakan maupun terkoordinir membawa pakaian itu untuk dipasarkan baik satuan maupun borongan ,hargapun bisa bervariasi hingga 1 potongnya mencapai puluhan ribu , jumlah yang ditampungnya pun cukup banyak , namun belum diketahui dari mana pasokan tersebut berasal dan sisanya yang tak terpakai atau tak masuk nilai ekonomis akan dimusnahkan melaui pembakaran sampah yang kini terus membuat polemik warga.
Masalah pembakaran sampah disejumlah titik lokasi diwilayah Kecamatan periuk memang masih belum terselesaikan, diantaranya yang berada di Periuk damai , Menurut sumber yang tak mau disebut identitasnya menambahkan,” Kita sudah beberapa kali menyampakaian himbauan untuk tidak lagi rutinitas membakar sampah , baik dari warga maupun dari kelurahan dari kecamatan juga sudah tapi tidak digubris jadi warga lainnya yang keberatan hanya bisa mengadu saja ”
“Dulu malah lebih parah baju bajunya ada dijalan, dan bakar sampah tidak pake Tong,” sambungnya
Lanjutnya, “Kita tiap hari disuguhkan pemandangan pembakaran sampah itukan jelas bisa infeksi pernapasan soalnya hampir tiap hari , kalo pagi atau siang tidak ada pembakaran malamnya pasti ada” .
“Kalo sesekali masih wajar kalo tiap hari banyak kendaraan yang tidak mau lewat sana karena takut tersambar, setiap kali pembakaran ditungguin satu atau dua orang mungkin karyawan atau siapanya kurang paham tapi selau dijaga dan mengawasi orang yang lalu lalang. ” tutupnya.( Yusrizal)