Kepala Dinas Pertanian Sukabumi : Percepat Produksi Jadi Kunci Kendalikan Inflasi Pangan

Berita, SUKABUMI25890 Views

garudasaktinews.com – Sukabumi, Upaya menjaga stabilitas harga pangan kembali menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi. Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar secara virtual pada Senin (08/09/2025), Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap, menegaskan bahwa kunci utama pengendalian inflasi pangan adalah dengan mempercepat produksi komoditas pokok.

Sri menjelaskan bahwa tupoksi Dinas Pertanian memang berfokus pada sisi produksi. Dengan demikian, strategi yang dapat dilakukan adalah memastikan ketersediaan bahan pangan tetap terjaga melalui peningkatan hasil panen.

“Kalau dinas pertanian itu kan sebenarnya tupoksinya ke produksi. Artinya kalau inflasi itu kan kenaikan harga, jadi yang bisa kami lakukan adalah mengakselerasi produksi bahan-bahan pokok yang hari ini mempengaruhi inflasi,” ujarnya.

Menurutnya, sejumlah komoditas strategis yang paling memengaruhi inflasi adalah beras, cabai, dan bawang. Ketiga bahan pokok ini harus dipastikan cukup tersedia di pasar agar harga tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat.

Sri menambahkan bahwa saat ini harga pangan sudah mulai menunjukkan tren penurunan setelah sebelumnya sempat mengalami lonjakan. Penurunan harga tersebut dipengaruhi oleh sejumlah langkah intervensi yang dilakukan pemerintah bersama stakeholder terkait, mulai dari gerakan pangan murah, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), hingga sidak pasar.

“Sebenarnya hari ini sudah banyak penurunan harga. Dengan adanya gerakan pangan murah, beras SPHP dikeluarkan, kemudian ada sidak pasar, harga-harga bahan pokok itu cenderung deflasi, jadi turun,” jelasnya.

Lebih jauh, Sri memaparkan bahwa strategi utama ke depan adalah meningkatkan luas tanam dan panen melalui program nasional dari Kementerian Pertanian. Program ini berfokus pada peningkatan Indeks Pertanaman (IP), yakni jumlah frekuensi tanam dalam setahun.

Di Kabupaten Sukabumi, target peningkatan IP dilakukan dengan mendorong petani agar mampu menanam padi hingga tiga kali dalam setahun. Untuk itu, dukungan berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) diberikan agar produktivitas bisa ditingkatkan secara maksimal.

“Hari ini semua daerah, bukan hanya Sukabumi, digenjot harus seluas-luasnya. Jadi yang tadinya hanya bisa menanam satu kali setahun ini dipaksa dan harus dengan berbagai cara… harus bisa menanam padi tiga kali dalam satu tahun,” tegasnya.

Selain padi sawah, pengembangan padi gogo juga sedang digalakkan untuk memperluas basis produksi. Dengan strategi ini, indeks pertanaman yang semula hanya 2,2 kali dalam setahun ditargetkan dapat mencapai 3 kali tanam.

Sri menekankan bahwa ketika produksi berlimpah, harga pangan akan lebih terkendali.

“Kalau produksi banyak kan otomatis sebetulnya tidak ada istilah harga naik. Biasanya kan ekonomi begitu,” pungkasnya.

Upaya percepatan produksi ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat, sekaligus mendukung ketahanan pangan Kabupaten Sukabumi. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani, target inflasi yang terkendali diharapkan bisa tercapai sekaligus menyejahterakan petani di tingkat lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *