garudasaktinews.com – Sukabumi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian pesisir dengan mendukung Gerakan Jaga Sagara, sebuah aksi kolaboratif yang melibatkan mahasiswa, pelajar, komunitas pecinta lingkungan, dan masyarakat sekitar.
Kegiatan yang digagas BEM Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi (FAPERTA UMMI) ini berlangsung pada 28–29 Juni 2025 di Pantai Cikadal, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas. Dalam aksi tersebut berhasil ditanam 380 bibit mangrove, 100 bibit ketapang, dan 100 pagar hidup sebagai langkah konkret menjaga ekosistem pesisir dari ancaman abrasi dan perubahan iklim.
Kepala DLH Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, mengapresiasi semangat kolaborasi lintas elemen dalam kegiatan ini.
“Mangrove adalah benteng alami yang sangat penting. Melalui kegiatan ini, kami melihat potensi besar jika semua pihak bersinergi,” ujarnya.
Selain penanaman, DLH juga berpartisipasi dalam sesi diskusi dan edukasi lingkungan. Materi yang dibawakan menekankan pentingnya vegetasi pesisir dalam menyerap karbon, melestarikan keanekaragaman hayati, serta memperkuat daya tahan wilayah pesisir Sukabumi.
“DLH akan terus mendorong kegiatan semacam ini untuk memperkuat ketahanan wilayah pesisir Sukabumi dari abrasi dan dampak perubahan iklim,” tambah Prasetyo.
Ketua pelaksana kegiatan, M. Hariri Hariansyah, menegaskan bahwa Jaga Sagara tidak hanya sekadar agenda tahunan, tetapi sebuah gerakan berkelanjutan.
“Kami hadirkan semangat Green Movement dalam aksi konkret. Terima kasih kepada DLH, para akademisi, Kabinet Minapadi, dan semua pihak yang telah mendukung. Ini langkah kecil dengan dampak besar jika terus dijaga,” kata Hariri.
Gerakan Jaga Sagara diharapkan menjadi contoh sinergi nyata antara pemerintah, akademisi, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam demi generasi mendatang.
