Garudasaktiunews-Kabupaten Serang ,Setelah melalui tahap kurasi yang panjang, dalam helatan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 Provinsi Banten patut berbangga. Pasalnya, dua desa wisata dari Banten, yakni Desa Wisata Cikolelet dan Desa Wisata Sukarame, berhasil masuk dalam jajaran 50 Desa Wisata Terbaik.
Keunggulan dari segi pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di kedua desa wisata tersebut patut diacungi jempol. Keduanya berhasil memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk menghasilkan produk parekraf yang sangat menarik.
Dalam kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, ke Desa Wisata Cikolelet misalnya, Menparekraf sangat tertarik dengan produk emping khas dari Desa Wisata Cikolelet.
Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, emping dari Desa Wisata Cikolelet memiliki daya saing tinggi, dan berpotensi dipasarkan ke pasar internasional. Tidak hanya emping melinjo, pengembangan produk ekonomi kreatif (Ekraf) dari Desa Wisata Cikolelet lainnya juga sangat menarik, seperti produksi susu kambing etawa, budidaya dan pengolahan jamur, membuat produk olahan limbah, hingga dendeng ikan lele dan limbat.
Sementara di Desa Wisata Sukarame pengembangan produk ekraf di sini juga tidak kalah bersaing. Masyarakat setempat mengembangkan seni kriya berupa kerajinan pahatan, kerajinan dari kerang, hingga olahan bambu khas Pandeglang. Produk ekraf ini pun bisa terus dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian lokal, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Desa Wisata Cikolelet
Di Desa Wisata Cikolelet wisatawan akan disambut berbagai keindahan alam berupa curug hingga daerah perbukitan hijau yang memesona. Mulai dari Curug Lawang, Curug Kembar, Puncak Cibaja, hingga Gunung Pilar bisa wisatawan nikmati saat berkunjung ke Desa Wisata Cikolelet.
Selain itu, masyarakat setempat juga mengembangkan fasilitas untuk memenuhi kenyamanan wisatawan, dengan tetap mengedepankan pelestarian kebudayaan lokal. Salah satunya atraksi budaya yang patut disaksikan di Desa Wisata Cikolelet adalah tradisi Ngurah Danau.
Ngurah Danau merupakan tradisi membersihkan danau yang diadakan setahun sekali. Seluruh masyarakat akan berkumpul ke danau yang mulai mengering dan mengambil ikan di danau. Selain tradisi Ngurah Danau, masyarakat Desa Wisata Cikolelet juga masih melakukan tradisi Mamaca, Rapah Kok, Rampak Kasidah, Kendang Pencak Silat, Tari Yalil, dan pertunjukan calung.
Tak hanya soal tradisi yang terus dijaga, di Desa Wisata Cikolelet juga memiliki potensi sport tourism yang dapat dikembangkan, yakni menjajal adrenalin di jalur sepeda gunung di Desa Wisata Cikolelet patut dicoba wisatawan yang berkunjung.
Masing-masing tradisi dan atraksi wisata ini memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang tinggi untuk terus dikembangkan, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Wisata Cikolelet.
Desa Wisata Sukarame
Melipir ke Desa Wisata Sukarame, yang telah berhasil memadukan kreativitas dengan potensi alam yang dimiliki. Pasalnya, desa wisata ini berada di daerah pesisir, hal ini membuat masyarakat berinisiatif untuk menyelenggarakan kegiatan wisata edukasi konservasi alam bawah laut.
Selain menikmati ekosistem bawah laut, wisatawan juga dapat turut serta melakukan transplantasi terumbu karang di Desa Wisata Sukarame, ataupun melakukan snorkeling. Selain mengembangkan potensi alam, masyarakat setempat juga meningkatkan peluang wisata berbasis kebudayaan dan kearifan lokal.
Di Desa Wisata Sukarame wisatawan dapat melakukan wisata edukasi dengan belajar seputar batik Pandeglang. Pengembangan batik ini tidak bisa dilepaskan dari banyaknya ragam motif batik Pandeglang, yang masing-masing motif telah terdaftar dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Selain membatik dan berwisata air, wisatawan juga dapat menikmati beragam pertunjukan kesenian khas Desa Wisata Sukarame, di antaranya Tarian Dzikir Saman, Tarian Ahlan Wa Sahlan, Kendang Pencak, dan Rampak Bedug.
Sementara itu, tradisi lain yang terus dijaga di Desa Wisata Sukarame juga berpotensi menarik wisatawan untuk berkunjung, yakni tradisi Ngoclok atau memancing gurita, serta Festival Perahu Ruat.
Hadirnya dua desa wisata ini tentu dapat meningkatkan potensi wisata yang ada di Banten, sehingga akan berdampak baik bagi perekonomian masyarakat Banten, khusus di Desa Wisata Cikolelet dan Desa Wisata Sukarame.(R/Yus)