Banjir di Puloampel Serang Akibat Eksploitasi Alam

Kabupaten Serang

 

Ekploitasi alam
Petugas BPBD Kab Serang masih terus bersiaga

Garudasaktinews.com, Hujan deras menyebabkan akses jalan  di Kecamatan Puloampel Kabupaten Serang Banten, terendam banjir,.   aliran air berwarna coklat pekat menutup akses jalan tersebut,Banjir yang terjadi itu bergulir merendam rumah, gedung puskesmas, hingga kendaraan tidak dapat melintas karena derasnya aliran air.Selasa (9/7/2024)

Tak hanya akses menuju Pelabuhan Merak maupun sebaliknya yang terdampak, satu unit rumah dan gedung puskesmas Puloampel juga terendam.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Ajat Sudrajat,  banjir yang terjadi wilayah Puloampel akibat intensitas hujan yang tinggi di wilayah tersebut.

“Selain itu saluran irigasi yang menyempit juga mengakibatkan air meluap dan menutup akses jalan raya, merendam satu rumah dan gedung puskesmas,” katanya di Serang, Selasa (9/7).

Sementara ini, Puskesmas Puloampel belum dapat digunakan untuk pelayanan masyarakat dan masih dilakukan pembersihan.

“Untuk satu unit rumah yang terendam milik Maufur (38), yang dihuni oleh lima orang. Untuk lokasi rumah dan puskesmas sudah surut, sedang dilakukan pembersihan,” ungkapnya.

Dia mengatakan belum ada laporan korban jiwa dari peristiwa ini.

Sementara, untuk akses jalan, sejauh ini sudah dapat dilalui kendaraan, karena ketinggian banjir tinggal lima sentimeter.

Menurut dia, di wilayah tersebut memang sudah sering terjadi banjir, terlebih ketika intensitas hujan tinggi.

Saat ini, kata dia, untuk banjir di wilayah tersebut sudah berangsur surut.

Ekploitasi Alam ,Penyebab utama terjadinya banjir

Sekretaris BPBD Kabupaten Serang, Ade Ivan Munasyah mengungkapkan bukit wilayah Puloampel hampir rata-rata gundul. Sehingga fungsi resapan air berkurang.

“Banjir yang terjadi di Puloampel, memang wilayah bukit-bukit sudah hampir rata-rata gundul, seharusnya fungsinya ada resapan air, sudah berkurang,” Terangnya,

Ia menceritakan, air turun dari dataran tinggi ke jalan lantaran fungsi irigasi dan selokan tidak berjalan baik.

“Air begitu turun, kan air ngejar ke daerah lebih rendah, ditambah insfrastuktur irigasi, selokan, kan gak berfungsi banyak ketimpa tanah. Sehingga air rata-rata melalui jalan, akhirnya jalan buat jalannya air,” ungkapnya.

Ia menuturkan, rata-rata hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab banjir di wilayah Puloampel. Apalagi di wilayah Puloampel terdapat galian C.

“Jadi bekas tambang itu kan banyak lubang cukup besar yang terdampaknya menampung air. Rata-rata penyebabnya intensitas hujan tinggi,” tutupnya.(Rey)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *