GARUDASAKTINEWS.COM- Fakta baru mengungkap banjirnya jalan Tol-Merak akibat adanya proyek pembangunan drainase jalan tol Paramount Petals, telah terjadinya kesalahan pembuatan saluran air yang tidak sesuai bestek mengakibatkan luapan air memasuki area ruas ruas Tol. Hal tersebut juga mengakibatkan kemacetan parah.
“Saluran air kali sabi tidak semestinya dibelokan menuju jalan Tol, hal ini akibat pihak paramount tidak mau membebaskan lahan lahan warga yang harusnya dilalui proyek drainasenya, hal ini juga berkaitan dengan berdirinya sejumlah pembangunan perumahan di area Bitung, “ungkap Aktivis Pepen Andrianto.
Pepen juga bersama rekan yang lainnya sudah melakukan investigasi , selain rumor tentang tentang adanya pengkondisian oknum Pemkab Tangerang terhadap warga yang yang berdekatan dan terdampak dari proyek drainase Paramount Petals, dirinya melihat langsung drainase yang lebarnya lebar 6 meter dibelokan kearah drainase yang lebar nya 2 mater tentu tak mampu menampung volume air yang besar hingga mengakibatkan air meluap dan menengaliri ruas ruas jalan Tol. disamping Pepen juga juga menemukan sejumlah saluran air yang jebol dan keluhan warga yang pembatas betonnya jebol, bahkan lahan yang seharusnya dibebaskan Paramount untuk mendukung proyek tersebut tidak dilakukan, Ia menduga hal ini hanya akal-akalan Pihak paramount yang tidak mau mengeluarkan anggaran dan lebih memilih mengambil resiko.
“Saya sudah bertemu dengan beberapa warga sekitar lokasi tersebut diantaranya berinisial ER yang mengeluhkan pagar beton pembatas tanahnya dengan proyek drainase Paramount Petals tersebut sudah rusak (jebol) juga plang yang bertuliskan tanah dijual juga hilang, akhirnya dia komplain ke pihak Paramount dan sudah berkirim surat,”ungkapnya lagi.
Sementara itu Suwarman ketua KGS AI, menyayangkan adanya kejadian tersebut (Banjir Tol Jakarta-Tangerang-red) padahal menurutnya bila kita teringat pada kegiatan yang berkenaan di lokasi tersebut yakni Groundbreaking Direct Toll Access KM 25 Tangerang pada tahun 2024 lalu, bertujuan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan konektivitas sarana, prasarana transportasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Bitung, Tangerang serta Banten dan telah mendapat izin pembangunan modifikasi akses masuk dan keluar Gerbang Tol Bitung (Tol Jakarta-Merak) yang diterbitkan Kementerian PUPR akhir Januari 2024.
” Itu artinya proyek tersebut awalnya telah sesuai Amdal (Analisa dDmpak Lingkungan) namun terjadi pelanggaran bestek berartitidak adanya pengawasan dari pihak terkait atau terjadi kongkalikong,”ujarnya.
Sementara itu, beberapa waktu yang lalu Senior Manager Representative Office 2 Jasa Marga Metropolitan Tollroad Ginanjar Bekti mengungkapkan bahwa banjir yang menggenangi Tol Jakarta-Tangerang di kilometer (KM) 24 pada Sabtu lalu (28/6) , akibat luapan kali Sabi Tangerang.
“Terpantau genangan air menutupi sebagian Jalan Tol Jakarta-Tangerang, tepatnya pada KM 24 di kedua jalur, baik arah Jakarta, maupun arah Tangerang,” ungkap Bekti saat dikonfirmasi di Tangerang, Sabtu.
Ia menerangkan, akibat luapan air dari aliran kali Sabi tersebut, arus lalu lintas di Tol Jakarta-Merak tepatnya di KM 24 arah Bitung, Tangerang mengalami kepadatan cukup parah. Namun, dengan seiring redanya hujan dan luapan air yang melanda wilayah itu, arus lalu lintas kembali normal.
Hingga saat itu, lanjut dia, genangan air di tol terpantau menutupi bahu luar, lajur 1 2, 3 dan 4. Dan hanya lajur 4 yang masih dapat dilintasi.
“Petugas melakukan pengaturan lalu lintas dan imbauan di lapangan untuk mengantisipasi gangguan kendaraan akibat terkena genangan air,” tuturnya.
Dalam hal ini, pihaknya beserta stakholder terkait terus melakukan percepatan penanganan genangan serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan upaya yang diperlukan.
“Saat itu juga tiga pompa portabel (Alkon) untuk mengurangi debit air dilokasi
untuk mengurangi kepadatan saat itu, pihak kepolisian mengarahkan kendaraan kecil untuk keluar melalui offramp Karawaci.
“Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami. Pengguna jalan diimbau untuk mengatur rute perjalanan dan untuk sementara waktu menghindari lokasi genangan guna mengurangi kepadatan,” ungkapnya.
Terpisah DPRD Provinsi Banten mendorong adanya investigasi guna mencari penyebab banjir di ruas jalan tol Bitung -Tangerang yang terjadi beberapa hari yang lalu. Yang mana, banjir tersebut telah membuat ruas tol itu lumpuh hingga empat jam lamanya.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Banten Wawan Suhada mengaku tidak percaya bahwa banjir tersebut hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan yang terjadi saat itu. Sebab, peristiwa itu baru pertama kali terjadi.
“Kita harus cari tau, apakah itu disebabkan murni karena curah hujan yang tinggi atau karena efek luapan air sungai atau karena efek lain,” tegasnya pada sejumlah awak media.
Ia sendiri mendapatkan informasi bahwasannya, banjir itu diduga kuat efek dari pembangunan perumahan yang marak di area Bitung. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk melakukan investigasi langsung ke lapangan, khsusunya ke aliran sungai di sana.
“Jika karena luapan air sungai pasti ada yang tersendat, nah disitulah perlu kiranya Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang maupun Provinsi Banten mengecek sendatan aliran sungai tersebut.
Menurutnya, peristiwa ini telah membuat banyak pengguna Jalan Tol dirugikan terutama kerugian non metaril, efek waktu yang terbuang. Dengan begitu, Wawan memandang diperlukan adanya pertanggungjawaban dari pihak Badan Usaha Jalan Tol atau Jasa Marga atas kejadian tersebut.
“Skema kompensasi harus dipersiapkan kepada konsumen jika masalah kemacetan panjang ini terjadi, jangan sampai macet berjam-jam mereka tetap membayar ketika Exit Tol,” tuturnya.
Selain itu, diperlukan juga langkah antisipasi lainnya guna mencegah peristiwa ini kembali terjadi. Mengingat, ruas jalan tol itu merupakan salah satu pintu masuk utama ke wilayah Banten Gerbang tol otomatis.
“Ini sebagai salah satu cara mengembalikan marwah jalan tol sebagai jalan bebas hambatan bukan hanya jalan berbayar saja,” tegasnya.(yus/Army)






