
garudasaktinews.com- Tangsel , Masih banyak masyarakat yang tidak mengerti terhadap kebersihan lingkungan, Membuang sampah bukan pada tempatnya berarti sama dengan merusak lingkungan sendiri , Pembuangan sampah liar yang dilakukan oleh beberapa oknum di beberapa area diKabupaten Bogor telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat sekitar dan menganggu kenyamanan ,terungkap pembuangan sampah liar masih ada dan cenderung meningkat di beberapa area dekat bantaran Sungai Cisadane .dipastikan pembuangan sampah liar ke area tertentu untuk menghindari pembayaran retribusi pengangkutan sampah.
Selain mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan hal ini juga membuat petugas kebersihan kewalahan menanganinya karena memerlukan alokasi petugas dan sarana pengangkutan sampah terlebih petugas kebersihan biasanya memiliki jadwal dan rute pengangkutan sampah yang sudah dijadwalkan, sehingga sulit untuk mengalokasikan petugas dan sumber daya pengangkutan sampah untuk menangani pembuangan sampah liar.
Hal ini seringkali membuat pengangkutan sampah menjadi terlambat dan beberapa sampah bahkan tidak tertangani pada hari yang seharusnya,
Aktivis Walhi , Sean menegaskan, jika pembuangan sampah – sampah liar itu akan berdampak pada rusaknya tatanan ekosistem lingkungan hidup dan dapat berpotensi merusak kelestarian alam.
Dirinya juga meminta agar SKPD terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Sat Pol PP, Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu dan instansi terkait lainnya untuk bekerja maksimal.
“Jangan biarkan ke depan, masyarakat jadi korban lagi dari dampak timbunan sampah – sampah liar tersebut,” tandas pria Alumni Universitas Pamulang ini
agar para oknum tersebut bukan hanya disangsi administratif tapi kurungan badan
Empat Kecamatan Kabupaten Bogor Jadi buangan Sampah Tangerang
Terkonfirmasi sampah liar dari Tangerang di buang ke Kabupaten Bogor, yakni di Kecamatan Rancabungur, Kecamatan Parung Panjang, dan Kecamatan Rumpin.
Di Kecamatan Rancabungur, sampah dari Tangerang itu dibuang di sebuah lahan dekat bantaran Sungai Cisadane.
Keberadaan tumpukan sampah ini sudah dilaporkan warga kepada Polsek Rancabungur, .Saat itu, Kapolsek Rancabungur Ipda Azis Hidayat laporan dari masyarakat perihal adanya aktivitas pembuangan sampah ilegal hingga mencemari sungai di Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
“Kami langsung ke lokasi dan melakukan penyegelan saat itu,” kata Kapolsek Rancabungur, Ipda Azis Hidayat kepada Radar Bogor, Minggu (23/6/2024).
Azis memaparkan, penutupan tempat sampah itu dilakukan pada Senin (22/4/2024) lalu.
Kata dia, dari hasil pemeriksaan dalam sehari ada 20 ton sampah berasal dari Tangerang yang dibuang di lokasi.
“Ada 20 ton, sampah organik dan non organik. Sampah tersebut berasal dari Bumi Serpong Damai dan sekitarnya,” paparnya.
Azis memastikan, TPS yang berada di bantaran Sungai Cisadane itu tidak berizin.
Lahan yang digunakan sebagai TPS liar itu merupakan lahan milik warga Kampung Sindangpala, Desa Mekarsari, kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
“Dari keterangan pemilik lahan, tidak memiliki izin resmi untuk pengelolaan sampah,” tukasnya.
Tak lama usai penutupan tempat pembuangan sampah liar asal Tangerang di Rancabungur, tempat pembuangan sampah liar baru muncul.
Lokasinya di Desa Gorowong, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Sampah yang dibuang di sana juga berasal dari Tangerang.
Sampah diangkut dengan mengunakan truk, melintasi kantong parkir truk tambang.
Kasi Trantib Kecamatan Parung Panjang, Acep Sutisna mengatakan, TPS liar tersebut belum mengantongi izin. Pihaknya sudah melakukan penyegelan untuk menghentikan aktivitas tersebut.
Ia langsung melaporkan ke Satpol PP Kabupaten Bogor perihal adanya TPS liar itu. “Sudah kami datangi saat itu,” katanya kepada Radar Bogor.
Namun, sepekan berselang, tempat pembuangan sampah itu kembali beroperasi hingga sehari kemudian tidak kembali beroperasi usai ramai diberitakan di media masa.
Tidak berselang lama, muncul kembali tempat pembuangan sampah liar di Rumpin, Kabupaten Bogor. Sampah di buang di lahan bekas galian.
Kondisi itu pun diprotes warga. Warga sempat melakukan penghadangan truk yang mengangkut sampah dari Tangerang itu.
Tak lama, PJ Bupati Bogor Asmawa Tosepu turun tangan mendatangi lokasi tempat pembuangan sampah liar tersebut dan dilakukan penyegelan oleh Satpol PP Kabupaten Bogor.
Praktek pembuangan sampah asal Tangerang yang dibuang di Kabupaten memiliki pola yang sama yakni,
Para pelaku pembuang sampah liar dari Tangerang ini mencari lahan bekas galian, atau lahan yang berada jauh dari keramaian.
Di Rancabungur, lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah dari Tangerang itu berada jauh dari pemukiman.
Lahannya dekat dengan bantaran sungai Cisadane. Di sana sampah dibuang dengan cara membuat lubang, kemudian sampah dikubur.
Kemudian untuk di Parung Panjang dan Rumpin, lokasi yang digunakan bekas tambang galian. Sampah diangkut mengunakan truk.
Kebanyakan dilakukan di malam hari. Sampah dibuang di lubang -lubang bekas galian. Kemudian diratakan menggunakan alat berat.
Setelah sampah penuh, kemudian ditutup kembali dengan tanah. Untuk sampah asal Tangerang yang dibuang di Rumpin dan Parung panjang diklaim sebagai kompos.
Juga sampah diberikan cairan khusus agar tidak tercium bau menyengat saat pengangkutan sampah.
TPS berupa tumpukan sampah menggunung ditemukan di Cigudeg Kabupaten Bogor. Tepatnya di pinggir Jalan Raya Desa Cintamanik.
Sampah-sampah itu menumpuk. Juga meluber hingga ke saluran air dan badan jalan. Jenis sampah didominasi sampah plastik. Lebar tumpukan sampah di TPS liar itu sekitar 7 meter
Lokasi Pembuangan Sampah Liar dari Tangerang di Kabupaten Bogor
1.Kecamatan Rancabungur
Desa Mekarsari Kampung Sindang
2.Kecamatan Parung Panjang
Desa Gorowong
3.Kecamatan Rumpin
Desa Sukasari
4.Kecamatan Cigudeg
Desa Rancamanik
Berdasarkan penelusuran didapatkan informasi jika sampah – sampah liar tersebut berasal dari wilayah Kota Tangerang Selatan.
“Itu sampah dari wilayah Tangerang Selatan, ada salah satu proyek besar di wilayah sana yang lahannya dipenuhi sampah dan harus cari lokasi atau tempat untuk pembuangannya,” ungkap sumber beinisial JS , Selasa (25/6/2024).
Dari penuturannya setelah dijamu garudasaktinew.com, disebutkan bahwa proyek yang akan dikerjakan adalah proyek pembangunan perumahan dan saat ini sedang dilakukan pematangan lahan. Dimana lahan tersebut dipenuhi sampah liar yang sudah lama tertimbun.
“Makanya sampah – sampah itu harus dibuang dulu. Mungkin saja salah satu tempat pembuangan terdekatnya adalah wilayah Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Pria yang kesehariannya sebagai sopir truk ini juga mengungkapkan , anggaran biaya untuk proses pembuangan sampah liar tersebut cukup fantastis mencapai angka miliaran rupiah.
“Jumlah volume dan kubikasinya sangat banyak,” Tutupnya.
Selain mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan hal ini juga membuat petugas kebersihan kewalahan menanganinya karena memerlukan alokasi petugas dan sarana pengangkutan sampah terlebih petugas kebersihan biasanya memiliki jadwal dan rute pengangkutan sampah yang sudah dijadwalkan, sehingga sulit untuk mengalokasikan petugas dan sumber daya pengangkutan sampah untuk menangani pembuangan sampah liar.
Hal ini seringkali membuat pengangkutan sampah menjadi terlambat dan beberapa sampah bahkan tidak tertangani pada hari yang seharusnya. (R/Jhon)