garudasaktinews.com – Sukabumi, Kelompok Tani (Poktan) Sugih Tani di Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi berhasil menciptakan alat bantu panen padi secara mandiri berupa paddy power dan thresher manual. Inovasi ini lahir dari kebutuhan mendesak di lapangan akibat berkurangnya tenaga kerja pertanian.
Alat panen sederhana namun fungsional ini terbukti efektif mempercepat proses panen pada lahan seluas sekitar 20 hektare dengan varietas padi lokal jenis Jai.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap, memberikan apresiasi tinggi atas kreativitas tersebut. Menurutnya, inovasi lokal seperti ini layak dikembangkan karena dapat menjadi solusi praktis di tengah keterbatasan bantuan alat dari pemerintah.
“Alat ini sederhana, mirip mesin potong rumput, tapi sangat membantu. Panen jadi lebih cepat, efisien, dan tidak butuh banyak tenaga,” ujarnya kepada awak media.
Sri Hastuty menambahkan, jumlah kelompok tani di Kabupaten Sukabumi mencapai lebih dari 4.000. Jika hanya mengandalkan bantuan pemerintah, tentu kebutuhan alat tidak akan terpenuhi seluruhnya. Karena itu, pihaknya mendorong inisiatif mandiri seperti yang dilakukan Poktan Sugih Tani.
“Penggunaan alat panen ini bahkan punya manfaat tambahan bagi kesehatan. Petani tetap bergerak selama panen, jadi sekalian olahraga,” tambahnya.
Kepala Desa Parungseah, Muhammad Munir, menyebut inovasi ini lahir karena tuntutan kondisi di lapangan.
“Sekarang makin sedikit warga yang mau jadi buruh panen. Karena itu kami dorong pembuatan alat yang bisa digunakan sendiri oleh petani,” ungkapnya.
Ia berharap, inovasi ini terus disempurnakan dan diperbanyak agar bisa dimanfaatkan lebih luas.
“Semoga alat ini bisa menjadi inspirasi bagi petani di wilayah lain,” pungkasnya.
Dengan terobosan ini, Poktan Sugih Tani tidak hanya mempercepat panen, tetapi juga membuktikan bahwa kreativitas lokal dapat menjadi kunci ketahanan pangan di tingkat desa.







