garudasaktinews.com-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)Badko sulsel melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolda sulsel terkait kasus Kosmetik ilegal dan mafia BBM yang marak terjadi di sulsel terkhusus di Kota Makassar, HMI menilail Polda sulsel lemah dalam Supremasi Hukum terkait penanganan kedua kasus tersebut Rabu 15/01/2025
Bidang PTKP HMI Cabang makassar, Alwi juga menyayangkan sikap Polda Sulsel tidak mau berdiskusi terkait mafia BBM yang ada di sulsel terkhusus yang ada di kota makassar.
” Padahal kita ketahui bersama banyaknya mafia BBM di kota makassar salah satunya PT. Wisan Petro Energi yang di duga kuat melakukan penimbunan dan penjualan BBM Jenis solar, dan kami juga menduga kuat PT Sanusi Putra Mandiri menyalahgunakan BBM Jenis avtur”, Ujar alwi PTKP HMI Cab Makassar
“Dugaan pengangkutan BBM ilegal jenis avtur tersebut telah menjalin bisnis gelap sejak lama dan dibawa ke Provinsi Sulawesi Tengah untuk dipasarkan secara luas (diperjual-belikan-red)) baik kemasyarakat maupun kebadan usaha”, sambungnya
Ditambah lagi adanya perlakuan represif yang di lakukan oleh polda sulsel terhadap 4 orang kader HMI Cabang Makassar, sehingga kami anggap ini perlu untuk kami konsolidasikan di internal HMI Cabang makassar.
Ratusan masaa HMI yang datang pada rabu siang langsung berorasi di depan Mapolda Sulsel, dan meminta untuk menemui pihak polda untuk berdiskusi terkait lemahnya penegakan hukum mafia BBM dan Kejahatan kesehatan atau kosmetik bermecury, namu permintaan masa HMI tak juga dituruti pihak Polda, hingga berakhir ricuh berujung perlakuan represif kepada 4 kader HMI, hingga akhirnya masaa HMI meninggalkan lokasi unjuk rasa.
” Kami akan terus konsolidasikan di internal HMI Cabang makassar,perlakuan represif yang di lakukan oleh polda sulsel terhadap 4 orang kader HMI”, pungkas alawi. (Res/ARMY)