Kawasan Strategis Bisnis Villa Mutiara Periuk Kota Tangerang di Sulap Jadi Pasar Kambing dan Sapi

Kota Tangerang

GARUDASAKTINEWS.COM-Menjelang Hari Raya Idul Adha pedagang hewan kurban mulai menjamur diKota Tangerang kawasan Strategis Villa Mutiara Periuk dijadikan sebagai pasar hewan kurban.

Namun, keberadaan pedagang hewan kurban di tempat tersebut dikeluhkan oleh beberapa warga. Mereka menganggap, hewan kurban akan mengakibatkan lingkungan kotor dan bau. Terlebih dikawasan tersebut dikelilingi oleh pedagang kuliner

Melly  (50 tahun) salah satu warga Periuk Damai yang juga pedagang kuliner mengaku, sebenarnya ia dan warga sekitar sudah lama merasa terganggu dengan ancaman aktivitas jual-beli hewan kurban tersebut. Meskipun, didalam area tembok namun  bakal baunya akan menyebar ke berbagai penjuru, dirinya meyakini bahwa ijin pedagang yang hendak berjualan hewan qurban sampai saat ini tak memiliki ijin.

“Terutama nanti hampir menjelang Idul Adha bau sangat menyengat, banyak lalat juga nantinya. Baunya juga nggak cepat hilang, habis lebaran juga masih ada,”ujarnya saat ditemui di sekitar tempat yang bakal dijadikan lokasi berdagang pada selasa Rabu (22/4/25)).

Senada dengan Andi, Ita (39 tahun) warga yang memiliki warung di pinggir jalan tersebut, mengaku selain menimbulkan bakal adanya bau aktivitas jual-beli hewan kurban akan mengurangi peminat pembeli makanan karena baunya bakal menyengat.

“Nanti kalau udah deket – deket lebaran tambah bau untuk pindah tempat usaha rasanya tak mungkin pasti tidak bisa bergerak,”ujarnya.

Ada yang menarik, Salah satu warga SS (45)mengungkap, penanggung jawab pedagang dilokasi tersebut belum lama ini pernah didatangi Lurah Periuk dan Sekertaris Kelurahan(Sekel), saat ditanya perijinannya mengaku sudah mendapat ijin dari Pak Lurah

“Sudah dapet ijin dari Lurah” ujarnya

“Ini Lurahnya ,” potong Sekel

“Sudah kata Uban,” jawab pedagang terbata

Mereka (Pedagang kuliner-red)berharap, sebelum hewan qurban turun, banyak pedagang yang berjualan di jalan ini yang komplain dan warga yang juga merasa keberatan, pemerintah daerah lebih tegas menertibkan pedagang – pedagang tersebut. Agar warga di sini lebih nyaman dan lingkungan mereka pun semakin bersih dan sehat.

Perlu diketahui lokasi dengan luas lebih kurang 1000m2 tersebut beberapa waktu lalu sempat menjadi kontroversi, sebagaimana diwartakan sebelumnya lahan tersebut terhenti dalam pemerosesan perijinannya terkait pembangunan perumahan karena dalam peta rencana tata ruang wilayah adalah lahan hijau( All/Army)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *