garudasaktinews.com – Sukabumi, Pada tanggal 2 Maret 2025, seorang pria bernama Herman ditemukan terlantar di Jalan Pelita – Cipatuguran, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Herman, yang mengalami kelumpuhan dan memiliki luka jahitan di kakinya, mengaku berasal dari Sukaraja dan dibuang oleh tujuh orang menggunakan ambulans.
Kondisi Herman yang lemah dan terlantar selama tiga hari menarik perhatian masyarakat setelah kisahnya viral di media sosial. Saat ditemukan, ia mengenakan kaos biru bergambar garuda dan celana panjang lusuh, serta duduk di bawah pohon dengan barang-barang seadanya di sekitarnya.
Menanggapi situasi ini, tim dari Kecamatan Palabuhanratu dan Panti Sosial Aura Welas Asih segera mendatangi lokasi untuk memberikan bantuan. Herman kemudian dibawa ke panti sosial tersebut untuk mendapatkan perawatan dan tempat tinggal sementara. Pihak kecamatan juga berencana mengidentifikasi administrasi kependudukannya serta menyelidiki lebih lanjut terkait klaim bahwa ia dibuang oleh kru ambulans.
Alhamdulillah, setelah mendapat arahan dari Camat Palabuhanratu, kami langsung mengevakuasi yang bersangkutan ke Aura Welas Asih. Untuk sementara, kami akan titipkan di sana sebelum dilakukan identifikasi administrasi kependudukan (adminduk) besok. Setelah identitasnya jelas, kami akan menghubungi camat setempat agar bisa mengantarkan dia pulang,” ujar hendriyana, Sekmat palabuhanratu.
“Saat ini, pihak kecamatan masih menelusuri kebenaran identitas Herman. Berdasarkan keterangannya, dia berasal dari Desa Pasirtoge, Kecamatan Sukaraja. “Dari komunikasinya, dia masih relatif nyambung dan konsisten. Sejak awal dia mengaku bernama Herman dan berasal dari Pasirtoge. Kami akan menelusuri lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya,” tambahnya.
Sementara itu, Irgiana, staf administrasi Aura Welas Asih, membenarkan bahwa pria tersebut sudah beberapa hari terlantar di lokasi tanpa berpindah tempat. “Kami menerima laporan ada seorang pria diduga ODGJ yang sudah tiga sampai empat hari di jalan. Setelah dicek, ternyata dia tidak bisa berjalan. Kami langsung berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa. Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar,” ungkapnya.
Kasus ini menyoroti pentingnya perhatian dan tindakan cepat dari pemerintah serta masyarakat dalam menangani individu yang membutuhkan bantuan, terutama mereka yang berada dalam kondisi rentan seperti Herman.