GARUDASAKTINEWS.COM- Ratusan onthelis sepeda tua menyusuri jalan-jalan di Kota Yogyakarta dalam kegiatan bertajuk ‘Bung Karno Ngontel 2025’, sambil mengenakan busana khas Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno. Tak hanya bersepeda, para peserta juga melakukan aksi nyata dengan memungut sampah sepanjang rute yang dilalui, sebagai bentuk teladan terhadap semangat kebersihan dan gotong royong yang diwariskan oleh Bung Karno.
Dengan mengusung tema ‘Naik Sepeda sambil Memungut Sampah di Sepanjang Jalan’, kegiatan yang diselenggarakan di Lapangan Minggiran Kemantren Mantrijeron, Minggu (29/6) ini menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan sekaligus bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan Bung Karno, terutama dalam membangun kemandirian dan semangat nasionalisme.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, salah satunya Ganjar Pranowo yang juga menjabat sebagai Pembina Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) DIY.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo juga turut hadir. Ia menegaskan pentingnya menanamkan nilai berdikari dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menjaga lingkungan.
“Semangat Bung Karno harus kita teladani secara konkret, bukan hanya dalam bidang politik, tapi juga ekonomi dan budaya. Kita butuh pahlawan yang berdikari dalam ekonomi, dan kegiatan seperti ini bisa menjadi pengingat sekaligus bentuk aksi nyata,” jelas Hasto saat ditemui.
Pihaknya menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, aksi bersepeda sambil memungut sampah mencerminkan semangat gotong royong dan nasionalisme. Ia menambahkan bahwa aksi ini juga merupakan kritik yang membangun terhadap kondisi kebersihan kota Yogyakarta saat ini.
“Ini kritik yang tajam. Banyak onthelis datang ke Yogyakarta dan mereka memungut sampah. Ini jadi pesan penting bahwa kota kita belum sepenuhnya bersih. Mari kita jadikan ini momentum untuk memperbaiki diri dan menciptakan kota yang lebih layak dan indah,” ungkapnya.
Hasto juga berharap kegiatan ini bisa menjadi daya tarik wisata yang berkelanjutan. “Onthelis dan onthelista bisa menjadi agen produktif. Kegiatan seperti ini punya potensi besar mendatangkan wisatawan sekaligus menjadi sarana edukasi lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI), Sutarno menyampaikan, rasa bangganya atas antusiasme peserta dari berbagai penjuru Indonesia. “Kehadiran onthelis dari seluruh Indonesia membuat suasana Kota Yogyakarta semakin hangat dan penuh semangat. Ini bukan sekadar acara sepeda, tapi juga jadi ruang untuk saling belajar dan tumbuh bersama,” ujarnya
Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan di Yogyakarta. “Bung Karno Ngontel bukan hanya ajang nostalgia, tapi juga bentuk aksi nyata mewarisi semangat kebangsaan, kebersamaan, dan cinta lingkungan,” katanya.(IMH/ARMY)